BOGOR BARAT - Di tengah semangat pembangunan yang terus digalakkan, SDN Ciapus 06 di Kecamatan Ciomas menjadi saksi nyata bagaimana sebuah proyek fisik bisa membawa harapan lebih dari sekadar struktur beton. Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di sekolah ini bukan hanya soal konstruksi, tapi juga tentang komitmen, kolaborasi, dan keberpihakan pada masyarakat.
Awang, pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa proyek ini ditargetkan rampung pada akhir November 2025, lebih cepat dari estimasi semula yaitu 13 Desember. Di balik target ambisius itu, ada tekad kuat untuk memberikan rasa aman bagi para siswa dan guru yang beraktivitas setiap hari di lingkungan sekolah.

Namun, pembangunan ini bukan tanpa tantangan. Ketersediaan material yang sering kosong dan harga yang melonjak menjadi kendala utama. Meski begitu, Awang tak menyerah. Ia tetap menjalankan proyek dengan penuh tanggung jawab, bahkan melibatkan tenaga kerja lokal sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian warga sekitar.
“Harapan kami, TPT ini bisa berdiri kokoh selama bertahun-tahun dan menjadi pelindung bagi generasi penerus bangsa,” ujar Awang dengan nada optimis.
Lebih dari itu, pembangunan ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah, pelaksana, dan masyarakat. Awang berharap agar pemerintah dapat menormalkan distribusi dan harga material agar proyek-proyek serupa tidak terhambat di masa depan.
Di SDN Ciapus 06, pembangunan TPT bukan sekadar urusan teknis. Ia adalah wujud nyata dari kepedulian, keberlanjutan, dan harapan akan masa depan yang lebih aman dan layak bagi anak-anak negeri.*